tag:blogger.com,1999:blog-53948580995690785322024-02-20T13:16:17.294-08:00Program Bimbingan KonselingAkmal Abbashttp://www.blogger.com/profile/06885124961608694084noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-5394858099569078532.post-1614472350984087672012-12-17T08:57:00.000-08:002012-12-18T03:36:01.657-08:00Penjabaran BKI<style type="text/css">
<!--
@page { margin: 0.79in }
P { margin-bottom: 0.08in }
</style>
-->
<br />
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: red;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">MANAGEMENT BIMBINGAN
DAN-KONSELING ISLAM
</span></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">ABSTRACT: Whatever
kind of activities conducted without mature managentent, will not
</span></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">run well.
Concequently, strive to repair and make up management quality become
one of
</span></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">priorities which
have to be paid attentio~t.Each organization including guidance and
</span></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">counceling needs to
be planned, orgnuized and directi so that quality of service given
can
</span></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">precede maximally. </span></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Kata Kunci:
Manajemen Bimbingan, Konseling lslam
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">I Pendahuluan
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">.
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Ali binAbi Thalib
berkata : suatu ha1yang diorganisir dengan baik akan mernberihasil
yang optimal. Pernyataan ini, menjadi landasan filosofis yang sangat
populer di dunia rnanajemen lslam dari dulu hingga dewasa ini. Bila
boleh berpendapat dapat saja statement di atas menjadi cikal bakal
rnanage- ment rnodern dewasa ini. Kegiatan apa saja yang di lakukan
tanpa managerial yang rnatang maka besar kernungkinan kegiatan
tersebut tidak akan berjalan dengan sempurna, bahkan akan menernui
kegagalan. Oleh karena itu upaya perbaikan dan peningkatan mutu
rnanajemen menjadi salah satu prioritas yang perlu mendapat
perhatian. Setiap organisasi termasuk birnbingan dan konseling
memerlukan pengelolaan yang terencana, terprograrn dan terarah
dengan baik, agar kualitas layanan yang diberikan menjadi maksimal.
Berkaitan dengan ha1tersebutdi atas Stoner (1981) mengartikan
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">management sebagai:
" the process of planning, organizing, leading and controlling
the efforts of organizing members and of using all other
organizationalresources to achieve stated organizational goals':
Secara sederhana manajemen dapat diartikan sebagai suatu cara
mengelola sebuah organisasi (bim bingan dan konseling) dengan baik,
agar dengan kondisi yang minimal dapat memberikan hasil yang optimal.
karena itu,tugas penting manajemen adalah menggerakkan sumber daya
yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan sederhana mengartikan bimbingan
dan secara produktif (efektif, efisien, dan tujuan dapat dicapai
sesuai dengan target yang direncanakan).
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">II. Perencanaan
Program Bimbingan dan Konseling</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Perencanaan
(planning), adalah fungsi utama manajemen yang biasa dilakukan atau
seharusnya dilakukan pada awal kegiatan dan mungkin jauh sebelumnya.
Pada tahapan ini personal bimbingan dan konseling dapat menyusun
program dan menghimpun keinginan, kondisi yang dikehendaki,
memikirkan segala kemungkinan (baik-buruk) yang akan terjadi, atau
hasil yang ingin dicapai dengan demikian pada saat implementasi
program, maka kesalahan kekurangan dapat ditekan (dieliminir) sekecil
mungkin sehingga proses layanan bimbingan dan konseling dapat
berjalan lebih efektif. Sehubungan dengan ha1di atas , H.J. Burbach
dan L.E. Decker mengemukakan pendapatnya bahwa perencanaan adalah
suatu proses yang kontinu. Pengertian proses dalam hal ini ialah
mengantisipasi dan menyiapkan berbagai kemungkinan, atau usaha untuk
menentukan dan mengontrol kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Sesuai dengan hal ini {,Hatch dan Steffire (Juntika, 2005)
berpendapat bahwa proses perencanaan adalah:
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">.
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(a) the presence of
a need,
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(b) an analysis of
the situafion,
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(c) a review of
alternate possibilities,
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(d) the choice of a
course of action.
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Adapun manfaat
dilakukannya perencanaan program secara matang yaitu:</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(a)Adanya kejelasan
arah pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(b)Adanya kemudahan
mengontrol dan mengevaluasi kegiatan kegiatan bimbingan yang
dilakukan, dan
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(c)Terlaksananya
program bimbingan secara lancar, efisien dan efektif.
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Dalam hubungannya
dengan perencanaan program layanan bimbingan dan konseling, maka ada
beberapa aspek kegiatan penting yang perlu dilakukan yaitu:</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(a)Analisis
kebutuhan dan permasalahan yang akan dihadapi
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(b)Penentuan tujuan
program layanan konseling yang hendak dicapai.
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(c)Analisis situasi
dan kondisi secara internal dan eksternal,
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(d)Penentuan
jenis-jenis program kegiatan yang akan dilakukan,
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(e)Penetapan metode
dan teknik yang akan digunakan dalam program kegiatan.
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(f)Penetapan
personel-personel yang akan melaksanakan kegiatan- kegiatan yang
telah ditetapkan.
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(g)Persiapan
fasilitas pendukung dan biaya pelaksanaan kegiatan-kegiatan bimbingan
yang direncanakan, serta
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(h)Perkiraan tentang
hambatan- hambatan yang akan ditemui dan usaha-usaha apa yang akan
dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><i>llI.</i>
Pengaturan Waktu Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Pengaturan waktu
menjadi hal yang sangat menentukan dalam keberhasilan suatu program
layanan Bimbingan dan konseling. Seorang konselor sebaiknya terlebih
dahulu dapat mengatur waktu untuk menetap-kan langkah awal,
melaksanakan program, menilai, menganalisis, dan menindaklanjuti
program kegiatan bimbingan dan konseling untuk masa mendatang. Dengan
management waktu yang baik di harapkan program yang dilaksanakan
dapat tertata, terlaksana dan terukur hingga mencapai
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">hasil optimal .
Mengenai perencanaan program, ada beberapa hal yang perlu dilakukan,
diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, menetapkan materi
layanan Bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan atau
permasaiahan klien. Materi tersebut juga harus dikaitkan dengan taraf
perkembangan klien, sesuai tuntutan situasi dan kondisi lingkungan
yang berkembang dan diarahkan untuk perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya, serta dunia kerja yang terus berkembang
menyambut tantangan era globalisisi. Kedua, menetapkan tujuan atau
hasil yang ingin dicapai dari program layanan bimbingan dan
konseling. Ketiga, menetapkan sasaran kegiatan, yaitu klien atau
kelompok klien yang rnenjadi sasaran layanan konseling. Keempat,
menetapkan bahan, sumber bahan, dan nara sumber, serta personil yang
terkait dan peranannya masing-masing. Lima, menetapkan metode, teknik
khusus, media dan alat yang akan digunakan, sesuai dengan kekhasan
layanan konseling yang direncanakan. Enam, menetapkan waktu dan
tempat pelaksanaan program layanan. Tujuh, menetapkan rencana
penilaian .</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">IV. PENGORGANISASIAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Layanan Konseling
tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna bila tidak didukung oleh
organisasi yang baik. Blocher Donald H : menyebutkan bahwa salah
seorang kliennya yang pernah menjadi aktifis kampus mengatakan bahwa
"organisasi bagiku adalah bagaikan sebuah megaphone milik
cheerleader yang dapat memperkuat suaraku. Aku tidak benar- benar
menyukainya, tapi tanpa organisasi aku merasa hampa dan kesepian".
Pernyataan di atas menggambarkan pentingnya organisasi, termasuk
pengorganisasian tugas layanan bimbingan dan konseling. Berikut ini
akan dijelaskan tugas personel berkaitan dengan kegiatan layanan
bimbingan dan konseling yang diasumsikan dengan Jurusan Bimbingan dan
Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah IAINAr-Raniry.
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">a) Ketua Jurusan BPI
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Sebagai penanggung
jawab kegiatan pendidikan di jurusan BPI, tugasnya ialah:
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">1)Mengkoordinasikan
seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan pengajaran,
pelatihan, dan bimbingan di Jurusan BPI;
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">2)Menyediakan dan
melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan
bimbingan dan konseling di Jurusan BPI;
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">3)Memberikan
kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di
Jurusan BPI</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">4)Melakukan
supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan konselor BPI
</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">5) Menetapkan
koordinator Konselor yang bertanggung jawab atas koordinasi
pelaksanaan bimbingan dan konseling di Jurusan BPI ' berdasarkan
kesepakatan bersama para konselor BPI </span><br />
<br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">V. PEMANFAATAN FASlLlTAS PENDUKUNG<br />Salah satu fasilitas pendukung kegiatan bimbingan dan konseling yang menjadi salah satu satu aspek penentu keberhasilan layanan adalah fasilitas pembiayaan. Aspek pembiayaan memerlukan perhatian yang lebih serius karena dalam kenyataannya sering aspek tersebut menjadi salah satu faktor penghambat proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Tanpa adanya pembiayaan yang memadai, maka proses pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling'cenderung berjalan tidak efektif. Apabila telah tersedia gedung dan ruangan serta alat-alat perlengkapan teknis, maka pos-pos penting lain yang perlu dibiayai ada1ah: honorarium personel bimbingan, pemeliharaan sarana fisik, pelaksanaan penataran atau pelatihan bagi personel bimbingan, pengadaan alat-alat tes baku, pengadaan buku dan majalah bimbingan, serta pengadaan alat-alat tulis. Adapun fasilitas yang harus ada di Jurusan Bimbingan dan Konseling berupa laboratorium konseling. Diharapkan Laboratorium ini dapat di tingkatkan keberfungsian dan penggunaannya yaitu ruangan tempat bimbingan yang khusus lengkap dengan kaca one way visual, kedap suara, dekorasi dan warna yang menyenangkan, seting meja, kursi, tempat berbaring yang teratur, serta perlengkapan lain yang memungkinkan tercapainya proses layanan bimbingan dan konseling yang bermutu seperti,suasana ruang dengan wewangian.</span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />VI. PENGARAHAN, SUPERVISI, DAN PENllAlAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING<br />I. Pengarahan<br />Pengarahan adalah salah satu aspek penting dalam manajemen program layanan bimbingan dan konseling Islam. Berikut ini dikemukakan beberapa konsep pengarahan. Hatch dan Steftire (1961) mengemukakan pengarahan itu sebagai berikut. It is that phase of administration concerned with the coordination, control, and stimulation of others. It is sometimes thought of as a process and identified as that phase in which commands are given, orin which others are authorizedtoact or stimulated to act without command.<br />Pendapat ini mengemukakan pengarahan sebagai suatu fase administratif yang mencakup koordinasi, kontrol, dan stimulasi terhadap yang lain. Di satu pihak, ha1 itu adakalanya dipikirkan sebagai suatu proses dan merupakan suatu fase pemberian komando, dan pada sisi lain merupakan wewenang dalam bertindak atau stimulasi dalam bertindak tanpa komando.<br /><br />2. Supervisi Kegiatan Bimbingan<br />Supervisi merupakan salah satu tahap penting dalam manajemen program bimbingan dan konseling.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diartikan
secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan, penilikan, pembinaan .<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">
Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah Bantuan berbentuk pembinaan yang
di berikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik .</span></span><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah
mengetahui supervisi, harus diketahui juga pengertian dari bimbingan baik
bersifat umum maupun khusus. Bimbingan bersifat umum merupakan usaha-usaha
untuk memberikan penerangan atau pendidikan agar yang menerima bimbingan lebih
mengetahui, lebih menyenangi, lebih bersikap positif terhadap apa yang
dibimbingkan. Sedangkan yang bersifat khusus yaitu bimbingan yang diberikan
oleh guru, pembimbing atau konselor kepada anak-anak yang dalam perkembangan
pendidikannya memperlihatkan kelambatan atau hambatan/kesulitan</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Supervisi
bimbingan dan koseling merupakan satu
relasi antara supervisor dan konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor
senior)memberi dukungan dan bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional
supervisee.tumpu pada satu prinsip yang mengakui setiap manusia itu mempunyai
potensi untuk berkembang.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari
penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa
supervise konseling merupakan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada
pembimbing atau konselor untuk membantu anak-anak yang dalam tahap perkembangan
pendidikannya agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Arah dan Tujuan Supervisi Konseling</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun arah supervisi dalam program
bimbingan adalah:</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para
personil bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka
masingmasing</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Mengontrol adanya kemungkinan
hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personil bimbingan dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Memungkinkan dicarinya jalan keluar
terhadap hambatanhambatan<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">dan permasalahan-permasalahan yang ditemui</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memungkinkan terlaksananya program bimbingan
secara lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Penilaian Program Layanan Konseling</span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk
mengetahui keberhasilan ataupun efektifitas suatu usaha perlu dilakukan
penilaian. Penilaian ini dilakukan melalui kegiatan pengungkapan dan hasil
pengungkapan itu dipakai untuk memperkirakan sejauh mana usaha tersebut
mencapai tujuan yang diharapkan ataupun menimbulkan dampak tertentu terhadap
objek yang menjadi focus usaha yang dimaksudkan itu.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Layanan
bimbingan dan konseling, khususnya disekolah yang terlaksana melalui 9 jenis
layanan perlu dinilai hasil – hasilnya. Dengan penilaian ini akan dapat
diketahui apakah layanan bimbingan dan konseling tersebut efektif dan membawa
dampak positif terhadap siswa – siswa yang memperoleh layanan.</span> </span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Penilaian
terhadap hasil – hasil layanan bimbingan dan konseling selain berguna untuk
mengetahui efektifitas layanan bimbingan dan konseling, juga dapat dipergunakan
sebagai dasar pertimbangan bagi pengembangan program – program disekolah. Lebih
jauh, dengan diketahuinya keberhasilan layanan bimbingan dan konseling itu,
maka akuntabilitas bimbingan dan konseling di sekolah akan semakin ditegakkan.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam
pola 17 plus bimbingan dan konseling terdapat 9 Layanan Bimbingan dan konseling</span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> antara lain, layanan orientasi, layanan informasi,
layanan penempatan/penyaluran, layanan penguasaan konten layanan konseling
perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan kon</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">s</span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">ultasi dan layanan mediasi.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Layanan</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang diambil sebagai produk
perencanaan penilaian layanan ini adalah layanan dengan format kelompok yaitu layanan
konseling kelompok. Menurut Prayitno (1997:37) konseling kelompok yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh
kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya
melalui dinamika kelompok; masalah yang dibahas itu adalah masalah-masalah
pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. konseling kelompok
merupakan suatu layanan yang membantu peserta didk dalam pembahasan dan
pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok. (Sunawan, 2009:13).
Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (2002:49) layanan konseling kelompok yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh
kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya
melalui dinamika kelompok.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Berdasarkan
definisi dari beberapa ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa konseling
kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang membantu individu untuk
membahas dan mengentaskan permasalahan pribadinya melalui dinamika kelompok, di
mana masalah yang dibahas adalah masalah pribadi dari masing-masing anggota
kelompok.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan
konseling kelompok dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Secara umum konseling kelompok ini untuk pengembangan kemampuan sosialisasi,
terutama kemampuan komunikasi. Sedangkan secara khusus, konseling kelompok
unutk pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap (komunikasi
verbal maupun non verbal), seperti: Berani mengemukakan pendapat, dapat
bertenggang rasa dan menghormati orang lain, dan dapat mengembangkan bakat dan
minat. Serta yang paling penting yaitu pengentasan masalah pribadi klien
(anggota kelompok).</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dalam
setiap kegiatan yang dilakukan memerlukan suatu evaluasi, evaluasi merupakan
suatu proses kegiatan sistematis dalam </span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">mengumpulkan</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> data-data atau informasi yang berguna dilakukan
dalam rangka untuk untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan.</span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Model
evaluasi yang akan digunakan untuk mengevaluasi layanan ini adalah model <i>Decision
Oriented Evaluation</i>. Dalam
setiap kegiatan yang dilakukan memerlukan suatu evaluasi, evaluasi merupakan
suatu proses kegiatan sistematis dalam </span><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">mengumpulkan</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> data-data atau informasi yang berguna
dilakukan dalam rangka untuk untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil keputusan. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam
model ini, evaluasi harus dapat memberikan landasan berupa informasi-informasi
yang akurat dan obyektif bagi pengambil kebijakan untuk memutuskan sesuatu yang
berhubungan dengan program. Evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh stufflebeam
merupakan salah satu contoh model evaluasi ini. Model CIPP merupakan salah satu
model yang paling sering dipakai oleh evaluator. Model ini terdiri dari 4
komponen evaluasi sesuai dengan nama model itu sendiri yang merupakan singkatan
dari Context, Input, Process dan Product.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. <span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Evaluasi konteks (<i>context evaluation</i>)</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Evaluasi
konteks (context evaluation) merupakan dasar dari evaluasi yang bertujuan
menyediakan alasan-alasan (rationale) dalam penentuan tujuan Karenanya upaya
yang dilakukan evaluator dalam evaluasi konteks ini adalah memberikan gambaran
dan rincian terhadap lingkungan, kebutuhan serta tujuan (goal).</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Evaluasi input (<i>input evaluation</i>)</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Evaluasi
input (input evaluation) merupakan evaluasi yang bertujuan menyediakan
informasi untuk menentukan bagaimana menggunakan sumberdaya yang tersedia dalam
mencapai tujuan program.</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Evaluasi proses (<i>process evaluation</i>)</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Evaluasi
proses (process evaluation) diarahkan pada sejauh mana kegiatan yang
direncanakan tersebut sudah dilaksanakan. Ketika sebuah program telah disetujui
dan dimulai, maka dibutuhkanlah evaluasi proses dalam menyediakan umpan balik
(feedback) bagi orang yang bertanggungjawab dalam melaksanakan program tersebut</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Evaluasi Produk (<i>product evaluation</i>)</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Evaluasi
Produk (product evaluation) merupakan bagian terakhir dari model CIPP. Evaluasi
ini bertujuan mengukur dan menginterpretasikan capaian-capaian program.
Evaluasi produk menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada input. Dalam
proses ini, evaluasi produk menyediakan informasi apakah program itu akan
dilanjutkan, dimodifikasi kembali atau bahkan akan dihentikan.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Daftar Pustaka </span></b></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dewa
Ketut Sukardi. 2002. <i>Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling.</i> Jakarta: Rineka Cipta.</span></span></b></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;">Prayitno,
1995. </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;">Layanan Bimbingan&Konseling
Kelompok : Dasar & Profil</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;">. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.</span></span></span></b></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;">Sunawan.
2009. </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;">Handout Bimbingan Konseling Belajar</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;">.
Semarang : FIP Universitas Negeri Semarang.</span></span></span></span></b></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;">Stoner James A. (1987) Management. London. Prentice-Hall intemationcl Inc.</span></span></span></span></b></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;">Arthur J. Jones (Sofyan S. Willis), Konseling 1ndividual;Teori & Praktek. Bandung: Alfaheta. 2004. hal. 11<br />Tohari Musnamar et.al. Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dun Konseling Is'lami.(Yogyakarta: UIIPress. 1997), hal.76<br />Harold.J. Burbach dan Levy.E. Decker, Planning and Assesment in Community Education, (Michigan.: Pandell Publishing Company, 1997), hal. 32<br />Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dun Konseling, (Bandung:RefkaAditama.2005), hal.40</span></span></span></span></b></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;">Blocher Donald H (Jarnawi et.al. Book Report) The Profesional Counselor. (New York : Macmillan Publishing Company, I W ) , hal.165</span></span></span></span></b></span><br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -42.55pt;">Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dun Konseling. (Bandung: RefikaAditama. 2005), ha1.55<br /><br /> </span> </span> </span> </span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></span></div>
<br />
</div>
Akmal Abbashttp://www.blogger.com/profile/06885124961608694084noreply@blogger.com1